Jumat, 11 November 2011

Hari pahlawan

   Hari ini kita memperingati Hari Pahlawan untuk mengenang jasa para pejuang kemerdekaan Indonesia. Walaupun sejarah menyebutkan hari Pahlawan merupakan peringatan Pertempuran di Surabaya, namun hari ini dinyatakan sebagai hari nasional di Indonesia karena menginspirasi perjuangan dalam rangka mendapatkan kemerdekaan Indonesia.
Untuk itu tidak ada salahnya saya menuliskan sebuah artikel tentang Pertempuran arek-arek surabaya dengan para penjajah. Tulisan tentang Pertempuran Surabaya ini merupakan terjemahan dari artikel berbahasa inggris yang berjudul Battle of Surabaya.
Battle of Surabaya adalah pertempuran antara pejuang pro kemerdekaan Indonesia melawan tentara Inggris dan Belanda. Puncak dari pertempuran ini terjadi di bulan November 1945, 3 bulan setelah kemerdekaan RI. Tentara sekutu digandengi Belanda berusaha untuk menguasai Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia. Pertempuran ini sangat sengit dan dijadikan sebagai simbol nasional dengan ditetapkannya Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November.
Awanya Tentara sekutu mendarat di surabaya pada akhir October 1945, dimana pemuda surabaya merupakan benteng terkuat di surabaya. Terjadi pertempuran yang sangat sengit dengan 6000 tentara hindia belanda untuk menyelamatkan tawanan eropa. Bahkan Pemimpin tentara Inggris, Brigader Mallaby tewas tanggal 30 october 2008.
hal ini memicu sweeping dari tentara sekutu dan dibantu oleh angkatan udara mereka tanggal 10 November. Dalam operasi militer ini tentara sekutu berhasil menguasai surabaya selama 3 Hari. Namun arek-arek surabaya dengan senjata seadanya berhasil memberikan perlawanan yang sengit kepada tentara sekutu walaupun ribuan orang meninggal karena serangan ini dan sisanya melarikan diri ke daerah lain.
Serangan militer ini sebenarnya untuk meredam dan membatalkan kemerdekaan Republik Indonesia. Namun ternyata hal ini membangkitkan semangat di seluruh negeri ini untuk mempertahankan Kemerdekaan. Selain itu perjuangan di surabaya berhasil mendapatkan perhatian dari dunia. Sehingga dunia tahu bahwa Republik Indonesia merdeka dan memiliki dukungan yang sangat kuat dan luas dari Rakyatnya.
Sungguh besar jasa para pahlawan kita, tentunya sangat pantas jika pemerintah memberikan perhatian lebih lagi kepada para veteran perang kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya sebagai pelengkap dalam upacara bendera. Walaupun sebenarnya para veteran tidak mengharapkan pamrih dalam berjuang, sungguh heroik jiwa mereka.
Kemerdekaan yang diwariskan oleh para pejuang kita ini sebaiknya sebagai generasi muda kita meneruskan perjuangan mereka dengan melakukan pembangunan di segala bidang untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia tidak terkecuali suku, agama, ras dan budayanya. Jangan ada lagi ada diskriminasi kepada golongan minoritas. Mari kita memberantas kebodohan yang menyebabkan negara ini terpuruk dan terpecah-pecah.
Golongan mayoritas tentunya harus bijaksana dalam bersikap, sedangkan minoritas juga jangan takut untuk menyuarakan pendapatnya. Pembangunan nasional dan kesejahteraan sosial bakal tercapai jika setiap aspek masyarakat mengesampingkan egonya dan mulai bekerja sama. Tidak ada yang lebih baik dari hidup saling tolong menolong dan saling menghargai. Semoga hal ini tercapai di Indonesia.
Related posts:
  1. Lakukan satu kebajikan setiap hari – mei tian zuo yi jian hao shi
  2. Semangat Hari Kemerdekaan RI ke 63

Bencana alam

        Pada hari Rabu, 2 September 2009 pukul 14.55 WIB, Indonesia kembali diguncang gempa hebat. Gempa yang berkekuatan 7,3 SR ini berpusat di Tasikmalaya dengan kedalaman 30 km. Tak ayal lagi, gempa inipun menciptakan kepanikan yang luar biasa di kota tersebut, bahkan di daerah sekitarnya seperti Cirebon, Jogjakarta sampai Ibukota Republik Indonesia Jakarta juga merasakan Goncangannya. Secara keseluruhan gempa ini terasa di seluruh pulau jawa bahkan sampai Pulau Bali dan Nusa Tenggara.
Di Jakarta sendiri, efeknya pun tidak sedikit. Maklum, Jakarta memang jarang diguncang gempa sehingga membuat warganya sontak terkejut dengan guncangan tersebut. Timbul pertanyaan, di daerah manakah di Indonesia ini yang aman dari bencana? Jika sudah seperti ini, maka tidak ada lagi tempat yang aman di Indonesia ini dari bencana, baik gempa bumi, kebakaran hutan, banjir dan lain sebagainya.

Meskipun begitu, hidup di daerah yang rawan bencana justru akan membuat bangsa ini menjadi tahan banting, tidak manja, penuh kesiagaan dan tentu saja akan memaksimalkan kinerja otaknya untuk dapat terus bertahan hidup. Tinggal sejauh mana bangsa ini mampu meningkatkan kewaspadaannya untuk dapat mengurangi akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana (dalam hal ini gempa bumi) dan dapat segera bangkit setelah bencana terjadi dengan produktifitas yang sama dengan sebelumnya.

Mitigasi adalah segenap usaha untuk meminimalisir kerugian dan resiko akibat bencana alam. Perlu kita sadari, bahwa gempa sangat jarang sekali membunuh, umumnya yang membunuh itu adalah reruntuhan bangunan akibat gempa dan si korban tidak melindungi diri dari bangunan tersebut.

Mitigasi dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu : sebelum terjadi, ketika berlangsung dan setelah terjadi gempa bumi.

Mari kita bahas satu-satu (serius ne....;-))

1. Sebelum terjadi gempa

Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar selalu siaga adalah

• Dirikanlah bangunan (kantor, rumah dsb) sesuai dengan kaidah2 yang baku. Diskusikan lah dengan para ahli agar bangunan anda tahan gempa. Jangan membangun dengan asal-asalan apalagi tanpa perhitungan

• Kenalilah lokasi bangunan tempat anda tinggal atau bekerja, apakah tidak berada pada patahan gempa atau tempat lain seperti rawan longsor dsb.

• Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional. Jika anda punya lemari, ada baiknya dipakukan ke dinding, agar tidak roboh dan ikut menindih ketika terjadi gempa. Jika ada perabotan yang digantung, periksalah secara rutin keamananya.

• Siagakanlah peralatan seperti senter, kotak P3K, makanan instan dsb. Sediakan juga Radio, karena pada saat gempa alat komunikasi dan informasi lain seperti Telpon, HP, Televisi, Internet akan terganggu. Radio yang hanya menggunakan baterai akan sangat berguna disaat bencana.

• Selalu periksa penggunaaan Listrik dan gas, matikan jika tidak digunakan.

• Catatlah telepon-telepon penting seperti Pemadam kebakaran, Rumah sakit dll.

• Kenalilah jalur evakuasi. Beberapa daerah di Indonesia, khususnya daerah rawan Tsunami, saat ini telah membangun jalur evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Seperti di daerah saya, Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat telah dibangun jalurnya.

• Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa yang sudah mulai dilakukan oleh beberapa daerah seperti Kota Padang, Sumatera Barat. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Jepang. Sehingga mereka tidak canggung lagi ketika terjadi bencana. Dengan mengikuti kegiatan ini, kita akan terbiasa dengan bentuk2 peringatan dini yang disediakan pemerintah daerah, seperti sirine pertanda Tsunami, Sirine Banjir dsb.